Stroke
merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius karena ditandai
dengan tingginya morbiditas dan mortalitasnya. Selain itu nampak adanya
kecenderungan peningkatan insidennya. Stroke menempati urutan ketiga dalam
urutan penyebab kematian, setelah penyakit jantung dan keganasan di
negara maju. Di negara sedang berkembang, selain jumlahnya yang banyak, angka
kematiannya masih cukup tinggi. Disamping itu stroke merupakan penyakit yang
mengenai sistim saraf, memberikan cacat tubuh yang berlangsung kronis dan dapat
terjadi tidak saja pada orang-orang berusia lanjut, tetapi juga pada
orang-orang usia pertengahan (40-50 tahun), yang mana pada usia inilah orang
berada dalam keadaan aktif dan produktif (M. N. Bustan, 1997). Disamping itu
stroke juga menimbulkan dampak yang paling besar dari segi sosial ekonomi,
karena biaya medis dan pengobatannya sangat tinggi dan akibat kecacatannya
menyebabkan banyak pasien pasca stroke yang tidak dapat bekerja kembali seperti
sediakala sehingga, selain menjadi beban ekonomi keluarganya, juga menjadi
beban sosia1 masyarakat karena tidak produktif lagi (Bonita, 9 Mei 2005).
Faktor penyebab stroke
yaitu ada dua Faktor perilaku dan Faktor medis, Faktor resiko perilaku
disebakan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan
merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan
cepat saji (fast food dan junk food). Faktor resiko perilaku lainnya adalah
kurangnya aktifitas gerak / olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga
adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang
jelas. Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain
hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis
(pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam
keluarga (faktor keturnan) dan migren (sakit kepelah sebelah). Menurut data
statistik 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.
Stroke merupakan suatu hasil akhir yang dari suatu proses faktor resiko,
oleh karena itu dalam pencegahan sebaiknya kita menitik beratkan pada menjaga ,
mencegah, dan mengatasi faktor resiko. Sebagai contohnya adalah
1. Memperbaiki keadaan
hiperlipidemi, dengan cara memperbaiki pola makanan dan meningkatkan aktifitas
fisik (olahraga teratur), dapat pula dibantu dengan obat – obatan seperti
golongan statin simvastatin, atorvastatin, dlsb)
, atau kombinasi statin& antiplatelet (Pravastatin &
Acetylsalisilic Acid (Novosta®) , dan lain sebagainya.
2. Menghentikan konsumsi
rokok
Jangan menganggap remeh tentang pentingnya
berhenti merokok. Untuk berhenti merokok tidak
peduli sejak kapan mulai merokok, atau berapa banyak
merokok. Semakin cepat berhenti merokok maka akan menurunkan resiko stroke
3. Menghentikan konsumsi
alkohol
4. Mengurangi obesitas
dengan menurunkan berat badan sesuai berat badan ideal dan olahraga teratur.
5. Jika mempunyai
penyakit diabetes, harus mengkonsumsi obat – obat diabetes teratur dan menjaga
pola makan serta olahraga teratur.
6. Jika mempunyai
penyakit hipertensi, harus mengkonsomsi obat – obatan hipertensi teratur
sehingga dapat menjaga tekanan darah stabil.
7. Teratur berolahraga
dan mengkonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi.
8. Rutin memeriksakan
diri ke pelayanan kesehatan
9. Cegah kondisi stress
Sekian..